Rabu, 30 November 2011

Penyu Belimbing (Leatherback) Menyelam Lebih Dalam dari semua Mamalia Laut lainnya




Penyu laut adalah penyelam yang hebat, mereka dapat menyelam sangat dalam dan dalam waktu yang lama
Tabel berikut menjelaskan  perbandingannya :


Species
Kedalaman
(m)
Tekanan
(lbs/in2)
Durasi (normal)
Penyu laut



Penyu hijau
110
162
9-23
Penyu tempayan
233
342
15-30
Penyu sisik semu (lekang)
290
426
28-40
Penyu kempi
50
74
12-18
Penyu Belimbing
1200
1764
5-20
Penyu sisik
150
220
56




Mamalia



Manusia
61
90
1
Walrus
80
118
10
Singa laut
250
368
25
Anjing laut
100
147
20
Weddel Seal
600
882
43
Paus abu-abu
1134
1667
75
Paus biru
100
147
43
Lumba- lumba harbor
20
29
12
Lumba-lumba hidung botol
300
441
28




Sumber : Spotila, JR. 2004. Sea Turtles acomplete guide to their biology, behavior, and concervation, Johns Hopkins University press, London.43.

Selasa, 29 November 2011

10 NEGARA TERBAIK DAN 10 NEGARA TERBURUK DALAM KONSERVASI PENYU


James R. Spotila ketua dari depantement science dan lingkungan hidup Drexel University; juga direktur pusat biodiversity dan conservasi, salah satu penulis paling terkenal untuk penyu laut dunia, membuat ranking penilaian seberapa  baik dan buruknya suatu negara lakukan dalam melindungi penyu laut.  Beberapa factor yang menjadi penilaiannya adalah : 1. Tingkat produksi telur penyu, 2. Jumlah penyu dewasa, 3. Rata-rata kepunahan populasi dalam suatu Negara, 4. Kualitas dari habitat peneluran, 5. Kualitas dari tempat mencari makan penyu, 6. Pengelolaan secara khusus untuk habitat, 7. keberadaan spesies penyu endemik dan seberapa baik Negara menangani masalah tersebut, 8. Pengontrollan  yang terletak pada perikanan termasuk persyaratan TED dan manajemen perikanan rawai, 9. Dampak perikanan pada populasi penyu laut.  Berdasarkan pada criteria ini dan survey para ahli, di urutkan negara terbaik dan terburuk dalalam pengelolaan penyu laut :

10  negara terbaik
10 negara terburuk
1
AUSTRALIA
1
JAPAN
2
USA
2
TAIWAN
3
COSTA RICA
3
SPAIN
4
MEXICO
4
KOREA
5
BRAZIL
5
PHILIPINES
6
FRENCH GUIANA
6
INDONESIA
7
OMAN
7
THAILAND
8
SURINAME
8
MOROCO
9
GREECE
9
CUBA
10
MALAYSIA
10
EQUATORIAL GUINEA

Indonesia masuk 10 negara terburuk di tahun 2004, bagaimana ya di tahun 2011 ini ?  (HF)

Senin, 28 November 2011

Tantangan monitoring penyu belimbing di Pantai Warmon

Saat memasuki musim peneluran penyu belimbing di Pantai Warmon mulai Oktober - Maret,  maka kita juga akan menghadapi musim gelombang air laut di pantai utara kepala burung papua.  terutama dibulan Desember Maret. Kondisi ini menyebabkan speedboat  tidak dapat untuk sandar di depan pos. Sehingga speedboat menurunkan bahan makanan di daerah yang gelombangnya teduh yaitu daerah log bound (biasa disebut logbon) daerah ini berjarak 3  km dari Pos monitoring WWF, sehingga tim  harus memikul barang-barang melewati sungai berbuaya  dan pasir pantai yang panjang.  Kondisi yang sulit ini sudah menjadi hal yang biasa bagi tim monitoring yang akan melakukan monitoring di pantai ini. Saat ini WWF sudah membuat perahu dayung untuk menyeberangi sungai Warmon (HF).

SOSOK PATROLLER MONITORING JAMURSBA MEDI



Nama       : PIter Yesnath
TTL         : Wambarwai 19 agustus 1952
Alamat      : Kampung Saubeba
Mulai bekerja sebagai tenaga honorer (kontrak) monitoring pantai Wembrak sejak  Juli 2004, orang biasa memanggilnya Bapak Piter! Orang yang pendiam dan rajin ini selalu setia melaksanakan tugasnya sebagai seorang tenaga monitoring. Ia adalah salah satu dari 8 orang patroller  yang bertugas  di pantai Jamursba medi.  Tugasnya adalah mencatat jejak penyu yang naik bertelur dan sekaligus melindungi penyu dari ancaman.  Dalam jarak dari kampung ke pantai Wembrak sekitar 4 km, dia tempuh dengan jalan kaki, terkadang jika laut teduh, dia menggunakan perahu dayung untuk ke lokasi kerjanya.  Setelah sampai di lokasi kerja, ia pun menggunakan buku dan pensil yang berada di tangannya untuk mencatat berapa banyak penyu yang naik bertelur dan tidak bertelur serta jenis penyu yang naik.  6 km panjang pantai ia tempuh setiap hari  untuk melakukan tugasnya. Sehingga jika dihitung dalam sehari dia bisa menempuh 20 km (6km+4Km PP).  terkadang jika terlalu capek, ia harus tinggal di Pos WWF yang ada di situ, walaupun sudah kelihatan rusak, Dia berusaha memperbaikinya.  Sebagai tambahan makanan keluarga, ia pun membukan kebun yang letaknya tidak hauh dari lokasi monitoringnya.  Kegiatan monitoring ini dia lakukan selama satu bulan, data yang ada kemudian dia masukkan dalam buku data yang sudah disediakan oleh petugas WWF sebagai laporannya selama sebulan.   Uang yang dia dapat dari pekerjaannya ia gunakan untuk belanja kebutuhan keluarga dan membiayai anaknya yang sekolah di SMK.   Dengan dipekerjakannya masyarakat local oleh WWF Indonesia,  sadar atau tidak banyak menunjang kebutuhan ekonomi dan memberikan kesadaran akan pentingnya melindungi penyu belimbing yang adalah asset dunia yang berada di Abun Kabupaten Tambrauw.(HF)

Sukses ke Air (Water succes)

SUKSES KE AIR (Water Succes)
Kegiatan relokasi sarang penyu belimbing (Dermochelys coriacea) secara continue dilakukan di Pantai Jamursba medi dan Warmon oleh WWF Kantor Sorong.  Usaha relokasi akan bermanfaat jika memiliki sukses penetasan (hatching success) yang tinggi, namun demikian jika sukses penetasan besar tetapi sukses pemunculan tukik dari dasar sarang kepermukaan (emergence success)  kecil maka itupun tidak ada gunanya. Jika sukses penetasan besar, sukses pemunculan ke permukaan besar, namun  tukik yang berhasil ke air (Water success)  kecil,  maka sia-sia  juga.   Begitulah kegiatan pengelolaan penyu belimbing banyak yang perlu dilakukan.  Tabel dibawah ini  merupakan informasi mengenai tukik yang berhasil ke air (Water success), data didapat dari sarang-sarang yang menetas secara alami di pantai yang diketahui dari track tukik ataupun pelepasan langsung oleh petugas.  Informasi tentang success ke air di lakukan di Bulan Juli 2011.  Tidak semua sarang dapat tercatat secara akurat mengingat panjang pantai  18 Km yang harus di monitor dan beberapa kegiatan yang harus dilakukan. 
Tabel . Sukses tukik ke air di pantai Baturumah dan Wembrak (Jamursba medi) 2011
Pantai
Tanggal penetasan
Jenis penyu
sektor 1
sektor 2
Jumlah tukik
Wembrak
20-Jul
Dc
82
83
15
Wembrak
26-Jul
Dc
85
86
28
Baturumah
27-Jul
Dc
139
140
53
Baturumah
29-Jul
Dc
209
210
39
Wembrak
29-Jul
Dc
39
40
49
Wembrak
30-Jul
Dc
34
35
17
Wembrak
30-Jul
Dc
40
41
10
Wembrak
30-Jul
Dc
50
51
8
Wembrak
30-Jul
Dc
52
53
12
Wembrak
30-Jul
Dc
83
84
32
Wembrak
30-Jul
Dc
85
86
20
Wembrak
30-Jul
Dc
94
95
36
Wembrak
30-Jul
Dc
95
96
10
Wembrak
2-Aug
Dc
97
98
25
Baturumah
2-Aug
Dc
179
180
6
Baturumah
2-Aug
Dc
192
193
19
Baturumah
7-Aug
Dc
193
194
27
Baturumah
9-Aug
Dc
164
165
11
Baturumah
9-Aug
Dc
166
167
45
Baturumah
9-Aug
Dc
189
190
10
Baturumah
10-Aug
Dc
214
215
25
Baturumah
11-Aug
Dc
193
194
23
Baturumah
11-Aug
Dc
194
195
6
Baturumah
11-Aug
Dc
171
172
22
Baturumah
26-Aug
Dc
192
193
1
Baturumah
26-Aug
Dc
191
192
2
Baturumah
26-Aug
Dc
190
191
9
Baturumah
26-Aug
Dc
175
176
3
Baturumah
1-Sep
Dc
141
142
24
Baturumah
15-Sep
Dc
199
200
28
Baturumah
19-Sep
Dc
164
165
27
Total
642
 
Informasi dari table diatas menunjukkan ada 642 tukik yang berhasil ke air dengan selamat.   Nomor sektor yang menunjukkan lokasi tukik  mengindikasikan  lokasi-lokasi yang baik dan tepat  untuk persarangan dan kegiatan relokasi.  Tentunya juga pada sektor-sektor tersebut aktivitas predator sangat kecil sehingga tukik berhasil ke laut.  Informasi ini sangat penting  dalam kegiatan pengelolaan  yaitu mengidentifikasi lokasi yang sangat cocok bagi persarangan penyu belimbing di pantai Jamursba medi dan Warmon.  Sehingga pada akhirnya mampu memproduksi tukik penyu belimbing lebih banyak  setara dengan jumlah telur yang menetas. (HF)

Sah! Gubernur Papua Barat Keluarkan PERGUB UPTD TP Jeen Womom

Penantian yang ditunggu Pemerintah Kabupaten Tambrauw terjawab sudah, setelah ditetapkan Menteri  menjadi Taman Pesisir Jeen Womom pada Des...