Kamis, 15 Maret 2012

Akankah Jalan Trans Provinsi di Pantai utara Kepala Burung Papua melewati Pantai Peneluran Warmon ?

Cerita banyaknya penyu dari masyarakat
Pantai Warmon / Werwap merupakan pantai peneluran dengan jumlah sarang paling tinggi saat ini dibandingkan tiga pantai di Jamursba medi.  berdasarkan cerita-cerita dari masyarkat sejak dahulu penyu belimbing sangat banyak bertelur di Pantai ini bahkan bertelur bisa siang hari.  oleh karena banyaknya penyu yang bertelur banyak masyarakat dari berbagai daerah sejak dahulu sebelum masuknya WWF melakukan pengambilan telur secara besar-besaran untuk dikonsumsi maupun untuk di perdagangkan.  oleh karena banyaknya penyu yang naik sehingga kampung didekat Pantai Warmon ini dinamakan "Wau" dalam bahasa biak berarti penyu. 

Upaya pengelolaan  dan pengembangan habitat peneluran
Inisiasi untuk pengelolaan habitat penyu oleh WWF Indonesia di pantai ini awalnya banyak mengalami hambatan dan tantangan yang berat oleh masyarakat lokal maupun sekitar. tentu hal ini karena berkaitan dengan kebiasaan dan makanan mereka.  sosialisasi dan arahan diberikan untuk memberikan pengertian kepada masyarakat lokal tersebut sehingga pada tahun 2005 WWF melakukan kegiatan pengelolaan habitat peneluran di Pantai Warmon.  Dilaporkan oleh  Hittipeuw (2007) bahwa jumlah sarang penyu belimbing di tahun 2002- 2004  berada pada kisaran 1788 - 2881 sarang.  Dilaporkan pula berdasarkan data PIT tag diperkirakan ada sekitar   261 individu betina (Unpublish data) yang bertelur di pantai ini. oleh karena itu lah sangat penting pantai ini tetap dilindungi sebagai habitat peneluran penyu belimbing yang adalah icon bagi Kabupaten Tambrauw. 

Pembangunan Jalan trans provinsi di daerah Kepala Burung bagian pesisir utara (pantura)

Setelah berhasil mengalihkan lokasi pembuatan jalan trans Papua Barat di daerah Pantura (Pantai utara), yang melewati Suaka margasatwa Jamursba medi.  Pekerjaan rumah berikutnya adalah bagaimana mengalihkan lokasi pembuatan jalan sehingga tidak melalui daerah pantai peneluran Pantai Warmon.  Hal ini menjadi kekhawatiran masyarakat konservasi penyu, mengingat di akhir tahun 2011 telah dilakukan survey oleh pihak kontraktor jalan untuk melalui areal pantai peneluran Pantai Warmon.  Hal ini bukan tanpa sebab, daerah pesisir pantai peneluran Warmon adalah daerah yang rata dan mudah dilewati dengan alat berat. Mengingat sebelumnya telah ada bekas jalan perusahaan HPH (Pengambilan kayu log), tentunya akan sangat memperingan kerja kontraktor jalan. 

Dampaknya  jika  dibuat jalan trans provinsi  melewati Pantai peneluran

Jika jalan dibuat dekat dengan pantai peneluran :  tentu dampak yang paling fatal adalah rusaknya pantai peneluran, akibat rusaknya hutan penyangga di sekitar pantai peneluran yang menahan erosi air hujan,  dan pada akhirnya jika tidak ada pantai berpasir untuk bertelur maka juga tidak ada penyu yang bertelur di Pantai Warmon. 
Akibat lain adalah akses masyarakat ke pantai peneluran semakin mudah, maka semakin mudah juga akses untuk mengambil telur maupun daging penyu oleh oknum masyarakat yang hanya memikirkan kepentingan sesaat.   Dengan akses makin mudah, maka akan dengan mudahnya dibuat perkampungan disekitar pantai peneluran, jika perkampungan telah ada maka makin banyak rumah  dan cahaya serta aktivitas manusia akan mengganggu penyu  yang akan naik bertelur.   Oleh karena itu jika pembuatan jalan ini melintasi  pantai peneluran maka dampak yang ditimbulkan terhadap  aktivitas  peneluran penyu terbesar di dunia ini akan sangat terganggu. 

Payung Hukum   belum ada

Belum adanya payung  hukum yang melindungi  Pantai Peneluran  Warmon  adalah salah satu  faktor yang menjadi kekurangan untuk menjadi dasar dalam pengalihan jalan trans provinsi ini.  Upaya perlindungan melalui  Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Abun  masih menemui jalan buntu saat ini. mengapa ?   hal ini karena awalnya pengusulan di lakukan oleh kabupaten Induk (Sorong),   namun saat ini telah ada pemekaran sehingga KKLD abun langsung dibawah pemerintahan Kabupaten Tambrauw yang masih baru di bentuk.   selain itu luasnya areal KKLD yang belum jelas,  ditambah lagi belum adanya sosialisasi persetujuan dari masyarakat di kampung-kampung di dalam zona KKLD Abun.


Upaya untuk pembuatan aturan pemerintah untuk melindungi daerah pantai peneluran saat ini sementara dilakukan oleh WWF Indonesia,  bersama BBKSDA dan Pemerintah Tambrauw dalam Forum Kolaborasi yang tentunya membawa harapan untuk hal ini.  Yang paling penting adalah bagaimana masyarakat lokal mendukung kegiatan konservasi penyu dan mampu bersuara untuk mengalihkan jalan agar tidak melalui pantai peneluran.  Semoga (HF).




Anjing masih merupakan predator tertinggi di Pantai Warmon


Aktivitas peneluran penyu belimbing di Pantai Warmon bila dibandingkan dengan tiga pantai di Jamursba medi memiliki tingkat penelurang yang tinggi. Namun demikian ancaman kerusakan yang dihadapi pun cukup besar terutama dari predator alam yaitu anjing (Gambar).

Darimana datangnya ?
Anjing yang berada di pantai Warmon kebanyakan milik masyarakat dari Kampung Wau, beberapa dari masyarakat tersebut memiliki kebun yang berada di dekat pantai peneluran, atau ada kegiatan berburu rusa atau babi hutan, mereka membawa serta anjing mereka.  jumlah anjing yang mereka miliki pun cukup banyak berkisar 3- 8 ekor.  oleh karena pemilik anjing ini tidak memberi makan anjing secara rutin, maka jika mereka berhari-hari di daerah peneluran, anjing tersebut mencari makan sendiri.  sehingga telur penyu pun menjadi sasaran karena mudah di dapat dan bergizi untuk anjing.  Insting ini menjadi kebiasaan  dan terus berlanjut.  Walaupun tuannya tidak berburu anjing ini datang sendiri ke pasir untuk menggali sarang (lihat Gambar). 



Waktu-waktu operasi anjing ?
Anjing merupakan salah satu binatang yang cerdas dibandingkan binatang lain, insting penciumannya pun kuat sihingga mampu menemukan telur yang sudah lama di dalam pasir.  biasanya anjing beroperasi mencari telur pada subuh sampai pagi hari sekitar jam 5:20 - 10:00 (atau biasanya di jam-jam yang sepi orang).  petugas monitoring karena melakukan monitoring malam sehingga terkadang tidurnya saat mau pagi sehingga, kesempatan bagi anjing untuk menggali sarang. 

Upaya yang telah dilakukan ?
Usaha untuk mencegah datangnya anjing ke pantai telah di lakukan oleh WWF- Kantor Sorong, diantaranya pernah dibuat kesepakatan dengan masyrakat Kampung Wau untuk tidak membawa anjing mereka melewati pantai peneluran (Tahun 2009).   Walaupun demikian lambat laun kesepakatan ini tidak di ingat oleh masyarakat.  Penjagaan sarang dan pengusiran oleh petugas monitoring pun telah dilakukan, hingga pembasmian beberapa anjing yang sudah sangat merusak sarang.  penjagaan sarang pada jam-jam biasanya ajing melakukan penggalian sarang pun terus dilakukan.  

Hambatan dalam pembasmian Anjing
Hambatan terbesar dari pembasmian anjing yaitu datangnya dari masyarakat pemilik anjing,  yang tentu saja melakukan intimidasi dan teguran kepada petugas yang ada.  Walaupun diketahui anjing mereka telah merusak telur.  Kejadian beberapa tahun lalu, petugas monitoring harus membayar denda karena adanya anjing yang mati di kampung.  Walaupun tidak tahu anjing tersebut mati karena hal apa?  upaya sosialisasi sepertinya harus terus dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, dan tentu bantuan dari pemerintah dalam hal ini memiliki efek yang besar untuk mengurangi ancaman terutama dari anjing milik masyarakat.   Memang harus disadari pula bahwa budaya lokal masyarakat sangat membutuhkan  anjing sebagai hewan berburu yang membantu pemiliknya dalam memenuhi kebutuhan akan makanan hewani (rusa dan babi hutan).   Hal ini tentunya perlu perhatian dari pemerintah (Kabupaten Tambrauw maupun BBKSDA), tidak hanya LSM (HF).


DAMPAK AIR LAUT PASANG TINGGI DI PANTAI WARMON TAHUN 2012 TERHADAP SARANG PENYU BELIMBING

Air laut pasang tinggi yang disertai abrasi  terjadi setiap tahun di Pantai Warmon,  pada musim peneluran kali ini tepatnya akhir Bulan Desember sampai Februari awal tahun 2012 terjadi air pasang tinggi yang mencapai vegetasi, ini memiliki dampak yang besar terhadap volume pasir pantai peneluran penyu Warmon.  Berdasarkan hasil monitoring tim WWF Kantor Sorong Pada bulan Februari 2012 (unpublishdata)  memperlihatkan hilangnya  pasir pantai peneluran  mencapai 6-8 meter dari vegetasi (lihat Gambar)




 Air Laut mencapai Vegetasi

Laporan dari local patroller WWF menyebutkan bahwa pada tanggal 27 – 30 Desember 2011 merupakan klimaks dari air pasang tinggi yang menyapu sarang – sarang penyu belimbing  dibulan November – Desember 2011 , di laporkan bahwa air laut mencapai vegetasi yang menyebabkan tumbangnya beberapa pohon (lihat Gambar).    Berdasarkan monitoring tersebut diketahui abrasi lebih besar terjadi pada sektor 1 – 54 di Pantai Warmon, dan kemungkinan sarang yang selamat di sektor tersebut  sangat kecil.


Jumlah telur yang gagal menetas

Menurut Tim Monitoring WWF Kantor Sorong telur yang gagal menetas diperkirakan  mencapai 208 sarang penyu belimbing dari bulan November 2011 – Januari 2012.  Jumlah ini tentu sangat banyak bila dibandingkan jumlah keseluruhan sarang penyu belimbing yang sudah semakin sedikit.  Hal ini berarti pula pasokkan tukik ke laut sangat sedikit. Sehingga akan terjadi ketidak seimbangan antara yang hidup dan yang mati (gagal menetas).

Pendangkalan jarak telur ke permukaan pasir

Sarang – sarang yang terabrasi ada yang langsung tebawa air laut ada pula yang masih tertinggal namun jarak dari permukaan telur ke permukaan pasir makin dangkal, hal ini membuat telur tersebut sangat mudah tercium oleh anjing dan biawak sehingga terpredasi (lihat Gambar). 

Kegiatan Relokasi
Kegiatan relokasi dan pemasangan jaring penutup sarang  oleh WWF kantor Sorong terus dilakukan walaupun jumlah penyu yang naik di bulan Februari tahun 2012 ini lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya. Upaya perlindungan selain terhadap ombak di air laut pasang, maupun terhadap predator khususnya anjing (HF).

Sah! Gubernur Papua Barat Keluarkan PERGUB UPTD TP Jeen Womom

Penantian yang ditunggu Pemerintah Kabupaten Tambrauw terjawab sudah, setelah ditetapkan Menteri  menjadi Taman Pesisir Jeen Womom pada Des...