Kamis, 29 Oktober 2015

Menghawatirkan !! 100 sarang Penyu Belimbing diambil masyarakat

Sedikitnya 100 Sarang penyu belimbing diambil masyarakat lokal selama bulan Juli- Agustus 2015.  Data ini didapat dari seorang Mahasiswa yang berasal dari salah satu universitas swasta di Sorong. penelitiannya yang salah satunya membahas ancaman dari manusia khususnya terhadap habitat penyu,  mencatat pengambilan telur penyu belimbing semakin banyak dilakukan.  Menurutnya sejak tidak dipekerjakannya masyarakat lokal dalam kegiatan pemantauan penyu di Pantai akibat berhentinya kegiatan monitoring salah satu LSM, berdampak pada semakin beraninya masyarakat mengambil telur penyu.
Hal ini sangat menghawatirkan mengingat populasi penyu ini terus menurun. Jika 1 sarang berisi rata-rata 60 butir maka sebanyak 6000 butir telur yang hilang di tahun ini.   Jika dilihat dari penyebabnya sangat penting  pemerintah mengambil peran dalam menjaga kelestarian penyu yang merupakan asset daerah dan dunia.  namun sampai saat ini belum ada tindakan apapun dari pemerintah. diharapkan di musim bertelur penyu tahun depan pemerintah lebih aktif dalam mencegah pengambilan telur. HF

PANTAI JAMURSBA MEDI DENGAN PENYU BELIMBING MERUPAKAN DAYA TARIK WISATA UNGGULAN KABUPATEN TAMBRAUW

Pantai Jamursba medi atau yang disebut dalam bahasa lokal Abun adalah Jeen Womom (pantai Penyu Belimbing) merupakan pantai peneluran penyu Belimbing terbesar di Pasifik Barat dengan panjang 18 Km. Merupakan tempat peneluran penyu terbesar di dunia Dermochelys coriacea  dan masuk dalam kategori terancam punah  karena jumlahnya yang terus menurun sepanjang tahun (menurut IUCN 2014).   Berbagai penelitian telah dilakukan terkait biologi, habitat dan distribusi penyu belimbing di Jamursba medi.  Migrasi yang luas antar benua dan siklus hidup yang unik menyebabkan banyak orang penasaran seperti apa penyu ini dan mengapa penyu belimbing bertelur di Pantai Jamursba medi.
Dinas Pariwisata, Kebudayaan, pemuda dan olahraga Kabupaten Tambrauw tahun 2015 telah melakukan kajian bersama Pusat studi pariwisata Universitas Gajah Mada telah melakukan Review dan analisis terkait potensi dan daya tarik wisata Kabupaten Tambrauw. Dari hasil analisis tersbut Pantai Jamursba medi dengan penyu belimbing nya masuk dalam kategori Unggulan Pariwisata daerah dengan klasifikasi A. Hasil analisis ini telah dilakukan dengan membandingkan daya tarik wisata di seluruh wilayah di kabupaten Tambrauw. Keunggulan tersbut dilihat dari keunikan/ kelangkaan species penyu belimbing, dukungan aksesbilitas dan pencapaian ke lokasi. Hal ini merupakan modal dalam mendatangkan wisata mancanegara.
Daerah Tujuan wisata harus memenuhi 4 komponen yaitu : 1) daya tarik, 2)Mudah dicapai, 3) Tersedianya berbagai fasilitas (akomodasi transportasi, restoran,dll), 4) Organisasi kepariwisataan yang dibutuhkan untuk pelayanan pariwisata.   Disadari komponen 2-4 masih belum tersedia, oleh karena itu perlu keseriusan dari dinas yang terkait. 
Point yang menjadi perhatian kita adalah sifat kharakteristik pantai peneluran penyu belimbing yang alami dan terisolasi (tidak ada : cahaya lampu, kebisingan kendaraan, keramaian masyarakat, aktivitas perikanan tangkap, sampah). Kharakteristik inilah yang harus dijaga karena faktor-faktor inilah penyu akan tetap naik untuk bertelur di pantai Jamursba medi. Ingat tujuan yang sangat mendesak dan penting adalah melestarikan penyu belimbing dengan memastikan penyu dapat selalu bertelur tanpa hambatan, dan telur-telurnya dapat menetas dan kembali ke laut.   Oleh karena itu tindak lanjut yang perlu dilakukan oleh dinas terkait di Kabupaten Tambrauw adalah melakukan kajian-kajian terkait jumlah kunjungan maksimal yang diperbolehkan, panduan mengamati penyu, dan  desain ekowisata berbasis penyu, dan yang paling penting adalah pelibatan masyarakat lokal dalam perencanaan dan implementasi kegiatan. (HF)


Sah! Gubernur Papua Barat Keluarkan PERGUB UPTD TP Jeen Womom

Penantian yang ditunggu Pemerintah Kabupaten Tambrauw terjawab sudah, setelah ditetapkan Menteri  menjadi Taman Pesisir Jeen Womom pada Des...