Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea)
Penyu belimbing disebut Leatherback dalam bahasa inggris. Oleh Guillaume Rondelet (ahli Fisika dan biology Perancis yang memperkenalkan penyu belimbing ke ilmu pengetahuan dunia tahun 1554) menyebut penyu belimbing dengan sebutan "cariacean", yang bahasa latin untuk "leathery". Penyu belimbing merupakan penyu laut terbesar di dunia dan reptil terbesar yang masih hidup.
Klasifikasi Penyu belimbing
Phylum : Chordatan lebih
Sub Phylum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Testudinata
Famili : Dermochelidae
Spesies : Coriacea
Karapas penyu ini lunak dan tidak dijumpai sisik tertutup oleh kulit yang tidak dilindungi oleh lapisan epidermal, pada karapas terdapat deretan galur yang memenjang sebanyak 7 buah sedangkan pada pada plastronnya sebanyak 5 buah galur.
Bentuk morfologi penyu jantan dan betina hampir sama kecuali bentuk ekor pada penyu jantan lebih besar dan lebih panjang plastronnya terdapat cekungan kedalam (Pritchart, 1971) berat tubuh penyu belimbing dapat mencapai 1 ton, dengan rata-rata 300-600 kg dengan panjang karapas mencapai 215cm
Migrasi
Pola migrasi Penyu belimbing di ketahui dengan Cara Teknik Radio Telemetry bertujuan untuk mengetahui pergerakan penyu belimbing pada periode bertelur sampai migrasi ke daerah makan dan kawin (Chan, 1989). Penyu belimbing sebelum bertelur diketahui bermigrasi sampai 30-40 km lepas pantai, mereka akan berdiam diperairan tersebut, menyelam secara teratur ke laut dalam kemudian beberapa hari lagi kembali ke pantai untuk bertelur. Selama periode ini mereka menempuh jarak 140 km bergantung pada kondisi arus (cahan and liew, 1996)
Berdasarkan hasil penginderaa sateliti bulan Juli 2003 di pantai Jamursba-Medi dan Warmon pada februari 2005 diketahui perjalanan penyu belimbing mulai dari Hawai-USA dan juga menuju pantai utara Filipina, lepas pantai korea selatan, Korea Utara, perairan selatan PNG dan juga menyebar ke perairan Sulawesi, Perairan Teluk Cendrawasih dan Kepulauan Kei. Data yang diperoleh dari 9 transmiter dari 10 yang dipasang pada penyu betina yang bertelur di Jamursba medi diketahui bahwa kebanyakan penyu kembali paling kurang sekali ke Jamursba Medi atau pantai sekitar untuk bertelur. Setelah musim peneluran berakhir semua penyu bermigrasi kearah utara Samudera pasifik . Biasanya Penyu belimbing akan kembali untuk melakukan aktifitas bertelur 7-8 kali.
Proses peneluran
Pada musim peneluran induk betina akan meletakkan 1-10 sarang dengan kisaran 50-100 telur dengan berat kira-kira 77 gram. penyu yang telah bertelur di pantai akan bertelur kembali setelah 7-9 hari selama periode musim bertelur. sekitar 1,5 - 2 jam dibutuhkan untuk proses peneluran. dan setalah selesai musim bertelur akan kemabali 2- 7 tahun kemudian untuk bertelur kembali, biasanya 2-4 tahun.
Hal yang unik dari penyu belimbing yaitu menghasilkan telur abnormal (tidak mengandung kuning telur /yolkless egg) 10-40 butir setiap sarang, Selain menghasilkan telur yang normal. kedalaman sarang 40-90 cm.
Hal yang unik dari penyu belimbing yaitu menghasilkan telur abnormal (tidak mengandung kuning telur /yolkless egg) 10-40 butir setiap sarang, Selain menghasilkan telur yang normal. kedalaman sarang 40-90 cm.
Faktor lingkunngan
Suhu telur
Berdasarkan hasil pengukuran suhu pada sarang penyu belimbing adalah 290 C . suhu selama masa inkubasi telur sangat menentukan jenis kelamin dari penyu belimbing, lamanya masa inkubasi telur penyu adalah 60-75 hari, penentuan jenis kelamin t erjadi pertengahan masa inkubasi yaitu antara hari ke 30. Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan embrio berlangsung antara 25-34 0C. pada suhu lebih dari 280C biasanya akan tetaskan lebih banyak penyu betina, sedangkan suhu dibawah 28 0C biasanya akan ditetaskan tukik jantan.
Pengukuran suhu sarang pada kedalaman 75 cm tekstur pasir dapat mempengaruhi penetasan telur tekstur pasir yang halus dan padat dan berukuran halus biasanya membantu dalam proses penetasan karena mampu menympan potensial air walu lambat menyerap.
Habitat Persarangan
Persarang Penyu belimbing kharakteristik pantainya yaitu dengan perairan pantai yang terbuka ke arah samudera dengan latar belakang semak belukar atau rerumputan, hasil pengamatan menunjukkan bahwa sarang telur penyu belimbing terletak pada jarak sekitar 20- 40 meter batas pasang air laut.
Spesies ini menghabiskan sebagian besar hidupnya di lautan terbuka hanya muncul ke daratan pada saat bertelur. Tempat peneluran penyu belimbing umumnya berpasir halus hingga sedang namun tidak keras dan mudah untuk digali, dengan latar belakang hutan pantai yang lebat merupakan pilihan bagi penyu ini.
Perkembang biakan
Penyu belimbing betina dapat meletakkan telur 1-10 sarang per musim (rata-rata 7 ), Seekor jantan mampu mengawini lebih dari 3 penyu belimbing betina, setiap kali sebanyak 60 sampai 129 telur.. Anehnya, sekitar setengah dari telur di setiap sarang sangat kecil untuk dapat berkembang dengan baik, atau tidak memiliki kuning telur (abnormal). Penyu belimbing bertelur setiap dua atau tiga tahun dengan masa inkubasi sekitar 60 hari.
Makanan
Penyu belimbing berukuran besar sangat luar biasa, karena hanya makan makanan rendah energi dan rendah protein dari mahluk-mahluk lunak seperti ubur-ubur, cumi-cumi dan tunicates (invertebrata seperti ubur-ubur laut).
Distribusi dan Populasi
Penyu belimbing tersebar merata di perairan tropis dan perairan dingin di sub artic. Sering nampak di perairan inggris dan Norwegia. areanya jauh sampai bagian selatan Argentina dan ujung Afrika Selatan. Terkadang penyu ini berenang dari Samudera Hindia ke Atlantik dan juga sebaliknya. ini dilakukan nya untuk kawin diantara populasi yang berbeda dan mungkin mengapa disana terdapat sedikit perbedaan genetik diantara penyu belimbing di dunia. Penyu belimbing tersebar merata di Samudera Hindia dan samudera Pasifik dan secara periode berakhir di Tasmania dan Selandia Baru.
Koloni peneluran terbesar di Amerika selatan, sepanjang pesisir French Guiana, lebih dari 7000 individu betina meletakkan telur terdapat 50 000 sarang disana pada 1988 dan lagi 1992. beberapa tahun terakhir ini terjadi banyak perubahan dan penurunan jumlah. Koloni besar lain di Gabon Afrika Barat dimana terdapat 4300 individu betina bersarang di tahun 1999-2000 di musim peneluran. Koloni besar lainnya di Pasifik yaitu Pantai peneluran Parque Marino Las Baulas di Guanaste Costa Rica. Antara 59 sampai 435 penyu belimbing bersarang disana setiap tahun tergantung siklus EL Nino dan la Nina di Samudea Pasifik. Koloni lain terdapat di Papua New guena, disana sekitar 100- 200 penyu belimbing bertelur bertelur sepanjang tahun. Koloni yang terbesar di Pasifik terdapat di kepala burung Pulau Papua (Indonesia) tepatnya di Jamursba medi, setiap tahun 400 - 800 individu betina bertelur di pantai ini Hitipeuw, et al (2007). Penyu belimbing adalah hewan pelagic utama di laut dan melakukan migrasi dengan jarak tempuh yang sangat jauh dari tempat bertelur ke daerah mencari makan, sehingga tentu hampir ditemukan disemua perairan di dunia. (Hadi Fedinandus)
Koloni peneluran terbesar di Amerika selatan, sepanjang pesisir French Guiana, lebih dari 7000 individu betina meletakkan telur terdapat 50 000 sarang disana pada 1988 dan lagi 1992. beberapa tahun terakhir ini terjadi banyak perubahan dan penurunan jumlah. Koloni besar lain di Gabon Afrika Barat dimana terdapat 4300 individu betina bersarang di tahun 1999-2000 di musim peneluran. Koloni besar lainnya di Pasifik yaitu Pantai peneluran Parque Marino Las Baulas di Guanaste Costa Rica. Antara 59 sampai 435 penyu belimbing bersarang disana setiap tahun tergantung siklus EL Nino dan la Nina di Samudea Pasifik. Koloni lain terdapat di Papua New guena, disana sekitar 100- 200 penyu belimbing bertelur bertelur sepanjang tahun. Koloni yang terbesar di Pasifik terdapat di kepala burung Pulau Papua (Indonesia) tepatnya di Jamursba medi, setiap tahun 400 - 800 individu betina bertelur di pantai ini Hitipeuw, et al (2007). Penyu belimbing adalah hewan pelagic utama di laut dan melakukan migrasi dengan jarak tempuh yang sangat jauh dari tempat bertelur ke daerah mencari makan, sehingga tentu hampir ditemukan disemua perairan di dunia. (Hadi Fedinandus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar