Tujuh jenis penyu yang masih hidup di dunia, empat diantaranya berada di Kepala Burung Papua Barat. Antara lain penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik semu, penyu hijau, dan penyu sisik. Ancaman terhadap penyu bervariasi terutama yang dilakukan oleh manusia, baik langsung maupun tidak langsung. Ancaman yang datang muncul di tiap tingkatan umur penyu. Ancaman terhadap penyu dewasa dan juvenil sering tertangkap oleh jaring / pukat dan long line. Ancaman terhadap telur dan penetasannya, degradasi dan hilangnya habitat peneluran dan ancaman oleh polusi air laut. Ancaman yang datang mampu merusak dan mengurangi populasi secara terus menerus bagi juvenil maupun penyu dewasa. Aturan-aturan yang dibuat sering tidak efektif dan tidak familiar dengan masyarakat karena pendekatan konservasi kebanyakan dibuat dari atas ke bawah (top – down). Sehingga kurangnya dukungan dari masyarakat untuk mengerti prinsip konservasi. Oleh karenanya perlu dibuat aturan konservasi yang berbasis masyarakat yang melibatkan perubahan perilaku dan cara pandang, tidak ada dari keduanya yang dapat terjadi dengan mudah.
Merubah
Perilaku
Satu
tantangan yang terbesar dan paling kompleks dalam kegiatan konservasi penyu adalah merubah
perilaku atau kebiasaan dari masyarakat
pesisir lokal yang secara alami menggunakan sumberdaya species yang terancam punah yang penting untuk keberlangsungan hidup mereka. Perilaku yang terutama tentunya yang
berkaitan dengan mata pencaharian yang
diharapkan dapat dirubah sehingga
secara langsung atau tidak langsung tidak mempengaruhi species yang sedang
dilindungi. Perlu ditemukannya mata
pencaharian alternatif yang tidak mengganggu penyu namun menguntungkan bagi masyarakat lokal.
Menilai dan mengerti kebutuhan dasar
Masyarakat Maupun potensi keuntungan dari program
Dalam
menetapkan program konservasi, sangat penting melihat hubungan sosial budaya
dari masyarakat lokal, untuk mengusulkan alternatif
yang layak, perlu untuk mempelajari dan
memahami kebutuhan yang paling penting dari setiap komunitas,
menghormati budaya lokal, dan
menganalisis peran penyu dalam menghasilkan pendapatan keluarga.
menciptakan lapangan kerja dan sumber-sumber
ramah lingkungan baru disesuaikan dengan individu masing-masing komunitas adalah cara yang realistis untuk mempromosikan konservasi tidak hanya penyu laut, tetapi
dari ekosistem secara keseluruhan.
Jalan alternatif dari kehidupan ini hanya dapat diidentifikasi
dan dimengerti ketika manager program tinggal bersama dengan masyarakat lokal.
Dengan berpartisipasi dari hari ke hari dan dalam pertemuan-pertemuan dengan pemimpin-pemimpin lokal, akan mendapat
banyak informasi dari setiap interaksi yang dilakukan. Dengan terlibatnya masyarakat dalam
perwakilan program konservasi dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan
dukungan dari pemerintah dan organisasi non pemerintah meliputi pembangunan perkelanjutan,
kesehatan, pendidikan dan akibat lain dari konservasi.
Manager program dapat mendorong keberadaan
organisasi masyarakat lokal, di tingkat kabupaten, kelompok nelayan, sekolah,
perusahaan atau produsen regional untuk mendukung secara bersama-sama kegiatan
konservasi yang pada akhirnya sama-sama mendapat keuntunganMengembangkan Program Alternatif Dan Sumber-Sumber Pendapatan Baru
Kegiatan program konservasi dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat jika keadaan setempat (pelatihan, materi yang tersedia) dianggap memadai. kegiatan-kegiatan
tersebut, mulai dari produksi
untuk pendidikan, dapat
memberikan penghasilan dan menyebarluaskan
informasi dan budaya, mempertinggi
kesadaran lingkungan dan mempersiapkan
generasi baru untuk masa depan. produksi dan pemasaran produk-produk yang
berorientasi konservasi berdasarkan program konservasi spesies telah disediakan
dan alternatif untuk pembiayaan kegiatan tersebut melalui hubungan langsung
dengan masyarakat, dengan tujuan yang terpikir, perusahaan kecil memproduksi
pakaian (t-shirt, topi, pantai pakai) atau kelompok pengrajin dapat
diselenggarakan oleh program konservasi atau didorong untuk bekerja sebagai
koperasi atau individu, selalu bertujuan untuk memasukkan orang sebanyak
mungkin.
Sebelum memulai kegiatan-kegiatan tersebut, anggaran harus
diproyeksikan yang akan mendukung mereka sampai mereka menjadi mandiri. Ada banyak cara untuk membiayai program
sosial tertentu, termasuk pemerintah antar-bank pembangunan, lembaga swadaya
masyarakat, dan sumber-sumber pemerintah lain. Kegiatan terpadu, seperti
produksi t-shirt bekerjasama dengan kelompok daur ulang kertas yang produknya
digunakan untuk kemasan, membuat lebih
efisien penggunaan talenta lokal, meningkatkan profitabilitas dan memperluas
cakupan program pendidikan. Banyak
keuntungan yang bisa dibawa masuk oleh anak dan pemuda lokal (sepanjang tugas
mereka untuk sekolah tidak terhambat) jaringan antara konservasi pariwisata
sangat cocok dikembangkan oleh masyarakat (sepanjang infrastruktur dan akses
tersedia) dapat menjadi keuntungan
langsung bagi ekonomi masyarakat.
Program
kegiatan pusat pengunjung akan memberikan peluang untuk kontak langsung
antara warga, pengunjung, dan penyu laut. Pusat kunjungan didalamnya bisa
dibuat, museum kecil, toko eceran, memamerkan juga kandang yang berisi species lokal, siklus
hidupnya, dan tentu penjelasan biology
dan statusnya, maupun aktivitas program
hal ini sangat penting sebagai bahan pendidikan maupun kampanye
penggalangan dana. Semua harus
berkharakteristik budaya lokal .
Mempekerjakan masyarakat untuk melakukan konservasi dan pengelolaan penyu laut tidak hanya menyediakan sumber pendapatan alternatif, tapi juga membuat tata kelola sumber daya di masa depan oleh masyarakat menjadi mungkin.
Mengubah Cara pandang
Dalam
membangun program konservasi, penting untuk mengidentifikasi di mana ada
kesenjangan dalam cara pandang konstituen yang dituju, dari masyarakat setempat
sangat diperlukan untuk program konservasi, seperti sektor lain dari masyarakat,
termasuk politisi, kepentingan perusahaan, komunitas ilmiah, yayasan, lembaga
donor, sponsor, dan pembuat opini secara umum. Dukungan publik melanggengkan
program konservasi, dan akibatnya, meningkatkan kelangsungan hidup penyu laut
dan sumber daya target lainnya.
Lingkungan Komunikasi dan Pendidikan
Promosi dan pengembangan kampanye pendidikan dapat dilakukan menggunakan bermacam-macam alat, seperti pemasaran (publisitas, relasi publik, acara, perdagangan), media masa (radio, televisi, koran, majalah) dan lainnya, termasuk multi media, poster, pameran, presentasi lisan, debat, dan publkasi inisiatif program. Banyak politikus, pengusaha, dan pimpinan lembaga diantaranya pasti memiliki kesempatan untuk belajar tentang program konservasi yang dilakukan melalui media yang ada. Program konservasi harus menyerap dan menggunakan semua alat-alat komunikasi modern yang tersedia, seperti lembaga-lembaga publik dan swasta lain,
Relatif
mudah mengambil gambar penyu laut dibanding hewan lain dialam, ini adalah aspek
posotif yang menggunakan aspek visual dalam kampanye publik. Gambar induk penyu, juvenil berenang dan
mencari makan dan merakak dalam bertelur di pasir, merupakan tayangan yang bagus untuk dimunculkan secara positif
yang berdampak pada opini masyarakat.
Sponsor lebih tertarik lagi dalam program keuangan yangmenyediakan pasar
yang potensial menguntungkan. Dimana
hasil dan capaiannya dapat dipublikasi.
Kualitas
photography yang bagus sangat penting untuk dipamerkan dan dibicarakan. Ini
juga berguna untuk kita menyusun materi
ajar dan menyediakan gambar untuk koran maupun majalah.
Mereka
yang bekerja di lapangan yang paling mungkin untuk mendokumentasikan fenomena
alam, dengan demikian, itu selalu merupakan investasi yang berharga untuk
memasukkan peralatan fotografi berkualitas tinggi dan video dalam anggaran
proyek.presentasi dengan hasil photograpy, video multi media dan sumber daya
yang lain menjadikan pencitraan yang
baik untuk dikunjungi.
Dukungan
untuk program konservasi dalam hal aspek hukum perlindungan dijamin melalui
hubungan yang stabil dan konstan dengan pemerintah. Konservasi penyu laut juga
dipromosikan dengan menggunakan teknik lobi yang berusaha untuk mendidik sektor
pemerintah dan menunjukkan kerjasama yang mungkin. Juga penting untuk melibatkan politisi
terkenal di isu lingkungan, untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan,
dan berbagi hasil positif. Prioritas
dalam tujuan program pertemuan harus melakukan sebuah kampanye pendidikan yang
memanfaatkan saluran media penargetan konstituen tertentu, seperti pembuatan
kebijakan masyarakat.
Di
tingkat akar rumput, mengintegrasikan program ke dalam kehidupan sehari-hari
memastikan bahwa generasi baru yang memiliki pandangan konservasi yang lebih
baik. Metode yang diterapkan di bidang pendidikan
lingkungan dapat dibuat program khusus
dan dalam bentuk aktivitas (misalnya, kertas daur ulang, pengumpulan sampah
selektif, memandu tur ekologi SMP, kebun bersama) yang melibatkan kelompok
pemuda. Yang juga berguna untuk memasukkan penduduk lokal dalam aspek program
yang menyenangkan, seperti pelepasan tukik. Dengan cara ini, penyu bertindak
sebagai "spesies unggulan", mendorong kepekaan ekologi umum dan
keprihatinan. Terisolasinya program
konservasi yang tidak memiliki dukungan publik menjadi rapuh dan rentan.
Kemungkinan untuk succes jangka panjang meningkat dengan dukungan di semua
tingkat, dari menteri sampai nelayan.
Program pelatihan Bagi Mahasiswa
Program
pelatihan dan magang bagi mahasiswa , atau posting mahasiswa pascasarjana
memberikan pengalaman praktis dan sangat penting dalam mendidik konservasionis
masa depan dan manajer sumber daya alam. Magang harus mengekspos tidak hanya
untuk biologi penyu, tetapi juga untuk realitas dan kesulitan program
konservasi. kursus yang diajarkan di sekolah tidak sering termasuk interaksi
masyarakat, penggalangan dana, dan representasi institusional dalam berbagai
situasi kehidupan nyata. Pada program saat yang sama juga membuat penelitian
yang melengkapi kegiatan-kegiatan konservasi prioritas.
Evaluasi Keberhasilan program
Faktor berikut harus dipertimbangkan ketika mengevaluasi keberhasilan program:
1. Jumlah anggota masyarakat yang terlibat dalam program konservasi, produksi, dan upaya pemasaran dan jasa terkait lainnya, atau menerima manfaat tidak langsung dari program;
2. Peningkatan kualitas hidup di tingkat masyarakat (misalnya, pendidikan, pendapatan per kapita, akses terhadap barang konsumen, kesehatan);
3 penurunan jumlah : telur yang diambil orang, individu betina dewasa yang mati, dan penyu yang tertangkap sengaja atau sengaja oleh kapal perikanan;
4 .Implementasi yang spesifik, undang-undang yang efektif untuk perlindungan penyu laut;
5. Terciptanya dan dukungan untuk kawasan lindung yang bermanfaat bagi penyu laut;
6. Laba yang
dihasilkan oleh produk program, dan persentase diinvestasikan dalam
perlindungan penyu laut dan dalam program komunitas lokal; 7. peningkatan
jumlah anggota masyarakat dalam mendukung
program konservasi penyu (HF)
Diterjemahkan dari
judul asli : Reducing threats to turtles
Penulis : Maria A.G.d.M dan Joca C. A. Thome
Buku :
research and management technics for the conservation of sea turtle
Tidak ada komentar:
Posting Komentar