Upaya mempertahankan keaslian pantai peneluran penyu belimbing di Pantai Jamursba Medi yang adalah Kawasan peneluran penyu belimbing terbesar di Pasifik Barat dapat dikatakan gagal. Mengapa demikian ? hal ini ditandai dengan kegiatan pembangunan jalan Trans Papua di Pantai Utara Kepala Burung Papua Barat yang telah memasuki Kawasan Suaka Marga Satwa Jamursba Medi sejauh lebih dari 5 Km. Setelah melakukan tinjauan langsung oleh BBKSDA dan WWF Indonesia baik lewat udara maupun darat terlihat bahwa kegiatan pembangunan jalan terus terjadi hingga mencapai lebih dari 5 Km (segmen pantai Wembrak dan Baturumah). Berbagai upaya persuasif telah dilakukan oleh BBKSDA dan WWF Indonesia antara lain bertemu dengan Pemda Kabupaten Tambrauw hingga menyurat ke Gubernur. Namun hal ini tidak diindahkan oleh pihak kontraktor jalan, sehingga tindakan tegas telah dilakukan oleh Balai besar KSDA Papua Barat dengan mengirimkan tim SPORC polisi kehutanan untuk melakukan penghentian sekaligus penyidikan di lokasi (SM. Jamursba medi) pada akhir bulan Oktober 2012. Tindakan ini walaupun terlambat namun mampu menghentikan aktivitas pembangunan jalan yang melewati Pantai peneluran penyu belimbing.
Sebenarnya bukan pembangunan jalannya yang ditentang oleh Balai Besar KSDA dan WWF, yang dipermasalahkan adalah rutenya yang seharusnya tidak melewati kawasan konservasi yang penting. Semoga dengan hal ini pihak PU atau Balai Jalan Raya yang menangani pembangunan jalan trans Papua bisa mengalihkan rute pembangunan jalannya, sehingga ekosistem di SM. Jamursba Medi bisa kembali pulih, walau dalam waktu yang lama. HF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar