Jika Anda ingin
melihat penyu belimbing dan harus ke Jamursba medi, Anda harus pastikan
keberangkatan Anda pada musim bertelur yaitu Mei – September. Kemudian
harus naik apa sih supaya bisa
sampai ke sana ? berikut ini caranya :
Pantai Peneluran Jamursba medi merupakan pantai peneluran
penyu belimbing terbesar di Pasifik yang berada di Kabupaten Tambrauw (daerah
pemekaran dari Kab. Sorong) Provinsi Papua Barat, sehingga habitatnya telah
menjadi kawasan suaka marga satwa sejak 1994.
Oleh karena itu jika Anda ingin berpergian ke sana harus mengurus izin
masuk kawasan atau biasa disebut SIMAKSI (surat izin masuk kawasan konservasi),
surat ini di urus di BBKSDA Papua Barat yang berada di Kota Sorong (Jl. Klamono
Km 16). Kecuali jika Anda adalah anggota
masyarakat kampung yang tinggal di sekitar kawasan, tentu tidak perlu
izin.
Cara 1
Setelah Anda mendapatkan surat izinnya, sekarang Anda harus
mencari transportasinya. Jika anda ingin menghemat biaya karena uang anda
terbatas, maka Anda harus menggunakan
sarana transportasi umum yang biasa digunakan masyarakat yang tinggal di
sekitar kawasan pantai peneluran yaitu kapal laut jenis perintis ada dua kapal yang biasa melayani rute
tersebut yaitu KM. Kasuari Pasifik dan
KM. Miranti (Lihat Gambar). Saat ini yang selalu rutin
adalah KM Kasuari Pasifik. Kapal ini
berlabuh di pelabuhan Feri (biasa disebut pelabuhan Navigasi) di Jl Baru Kota
Sorong. Dua minggu sekali kapal ini akan
singgah ke di Sorong dari Manokwari.
Setelah Anda mengetahui jadwal keberangkatan (biasanya hari minggu
Sore) anda harus memesan tiket sebelum
keberangkatan, harga tiket hanya Rp 50.000,-
dengan tujuan Kampung Saubeba Distrik Abun karena hanya kampung
Saubeba yang dekat dengan Pantai
Jamursba medi yang disinggahi kapal perintis.
Lama perjalanan dari Sorong ke
Saubeba yaitu satu malam satu hari, maklum kapal ini akan singgah di empat
kampung / pelabuhan ( Sausapor, Werur, Hopemare, Kwoor). Sausapor merupakan
pelabuhan yang besar dan kapal dapat merapat karena merupakan ibukota sementara
Kabupaten Tambrauw. Tiga kampung
berikutnya tidak ada pelabuhannya, sehingga kapal harus berada di pantai depan
kampung dan menunggu perahu masyarakat keluar untuk menjemput ke kapal, proses
ini cukup memakan waktu relatif lama, tergantung banyaknya barang yang mau
dibongkar dan dimuat.
Sekitar Jam empat sore anda akan tiba di Kampung Saubeba
(Jangan lupa menanyakan petugas ABK kapal
kapan kapal akan singgah kembali di Kampung Saubeba, supaya anda bisa
mengatur jadwal balik Anda). Saat kapal
berhenti di depan kampung, maka dari kampung akan tampak perahu (longboat 15
PK) masyarakat yang akan menjemput orang
yang turun atau naik kapal, oleh karena
itu saat masih dalam perjalanan Anda harus banyak bertanya dan berdekatan
dengan masyarakat yang akan turun di Kampung Saubeba, supaya bisa bersama-sama
dan siapa tahu orang tersebut bisa
bersedia Anda tinggal di rumahnya.
Jangan lupa membayar ongkos perahu dari kapal ke kampung Rp 20.000,-
kalau barang sedikit, kalau barangnya banyak Anda harus mengeluarkan uang Rp
50.000,- . Setelah Anda tiba di Kampung
Saubeba, Anda wajib melapor ke kepala kampung/ Sekretaris Kampung atau jika
tidak ada bisa ke tokoh masyarakat yang lain yang punya pengaruh di situ,
setelah itu jangan lupa katakan maksud Anda, berapa lama dan tunjukkan SIMAKSI
yang anda punya ! jangan lupa untuk
memberitahukan maksud Anda ke pemilik hak ulayat daerah tersebut. Anda juga
harus meminta tolong kepada kepala kampung,
rumah mana yang akan anda tinggali untuk sementara waktu. Dan jangan lupa anda harus mengeluarkan uang
untuk biaya makan anda, hal ini untuk tidak membebani keluarga yang anda
tinggali. Anda akan merasakan kehidupan kampung pesisir
Abun yang tenang dan sangat alami.
Selanjutnya Anda harus bertanya kepada masyarakat siapa yang
bersedia mengantar Anda ke pantai peneluran dan berapa biayanya ? apakah biaya
tersebut sudah termasuk antar jemput,
biasa nya mereka meminta Rp 500.000,- (PP) maklum jaraknya jauh dari kampung ke Pantai
peneluran (sekitar 15 Km) dan lokasinya terisolir. Setelah longboatnya telah siap, usahakan
perjalanannya dilakukan subuh atau pagi hari, hal ini untuk menghindari ombak
dan angin laut yang tidak menentu.
Pastikan sebelum berangkat persediaan makan, minum serta
berteduh anda sudah siap, jika Anda
sudah mempersiapkan dari Sorong tentu akan lebih baik, jika belum anda harus
mengeluarkan sedikit dari kantong anda untuk hal ini.
Jangan lupa juga mengajak orang kampung yang tahu daerah tersebut, biasanya
Patroller monitoring lokal yang bekerja
untuk WWF paling tahu daerah tersebut. Nah setelah sampai anda dapat melihat penyu belimbing pada malam
hari dan menikmati sungai-sungai kecil yang jernih menyegarkan.
Cara 2
Jika anda memiliki uang yang cukup, atau anda dan teman-teman
anda patungan uang untuk ke Pantai Jamursba medi anda dapat menyewa Speedboat dari kota sorong yang sudah tahu
rute ke Pesisir Abun (biasanya drivernya berasal dari pulau Doom) biaya sewa speedboat relatif besar tergantung speedboat yang
digunakan. Biasanya kisaran Rp 15 -30
juta, juga tergantung hasil tawar menawar kita.
Setelah semuanya beres anda dapat langsung ke pantai peneluran Jamursba
medi. Lama perjalanan sekitar 3- 6 Jam,
tergantung mesin dan kapasitas muatan.
Usahakan anda berpergian ke pantai Jamursba medi pada bulan-bulan
ombak teduh yaitu
bulan Mei – Agustus . Sebelum
anda tiba di pantai Jamursba medi anda harus meminta izin di Kepala Kampung dan
pemilik hak Ulayat setempat, jangan lupa tunjukkan SIMAKSInya, setelah itu ajak
orang kampung yang mengetahui tempat tersebut untuk mempermudah Anda dalam melihat penyu
belimbing dan tempat yang tepat untuk berteduh speedboat Anda.
Anda harus berhati-hati untuk memasuki kampung ini dengan
speedboat, karena banyak karang yang berada di depan pantai, oleh karena itu
dibutuhkan driver yang mengetahui daerah ini . Selamat mencoba (HF).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar