Jumat, 07 Februari 2020

Sah! Gubernur Papua Barat Keluarkan PERGUB UPTD TP Jeen Womom

Penantian yang ditunggu Pemerintah Kabupaten Tambrauw terjawab sudah, setelah ditetapkan Menteri  menjadi Taman Pesisir Jeen Womom pada Desember 2017 Kawasan habitat peneluran penyu belimbing terbesar di Pasifik Barat ini akhirnya memiliki Unit Pelaksana Teknis Daerah yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubernur Papua Barat Nomor 21 Tahun 2019 tentang Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengelolaan Taman Pesisir Jeen Womom pada Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua Barat.  Berdasarkan luasan kawasan, tipe UPTD termasuk kelas B yang berarti kepala UPTD merupakan Eselon IV b atau jabatan pengawas.

Dengan demikian Dinas Kelautan dan Perikanan  Papua Barat  sebagai regulator dapat menyiapkan dan melengkapi SDM untuk  menjawab kebutuhan dalam Taman Pesisir Jeen Womom. Setelah sebelumnya pengelola kawasan ini hanya berdasarkan SK Gubernur Papua Barat.    UPTD Taman Pesisir Jeen Womom dibentuk untuk melaksanakan tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas teknis perlindungan, Pelestarian  kawasan konservasi Taman Pesisir Jeen Womom Kabupaten Tambrauw yang merupakan habitat penting penyu belimbing (Dermochelys coriacea)  dari kepunahan sekaligus menjaga keutuhan kearifan local serta pengembangan potensi ekowisata bahahi Pada wilayah Taman Pesisir Jeen Womom di Kabupaten Tambrauw.   Semoga apa yang menjadi Visi dan Misi penetapan kawasan ini dapat dicapai dengan lahirnya UPTD (HF)

Minggu, 17 Februari 2019

DKP Provinsi Papua Barat Membangun Fasilitas Kantor UPTD dan Pos Pengawasan Taman Pesisir Jeen WOmom


Tahun 2018 DKP Provinsi Papua Barat memberikan perhatian lebih kepada Taman Pesisir Jeen Womom yaitu dengan membangun 4 pos pengawasan di pantai Jeen Yessa Taman Pesisir Jeen Womom dan membangun Kantor UPTD di Sausapor berdekatan dengan kantor Dinas Perikanan Tambrauw.  Pembangunan telah selesai dilakukan dan siap ditempati oleh staff  UPTD yang bertugas.  Semoga dengan dibuatnya kantor UPTD Tersebut kinerja  staff UPTD semakin baik. HF



Loka PSPL Sorong Memberikan Bantuan Kepada Kelompok Konservasi Jeen Womom di Kampung Wau- Tambrauw

Kementrian kelautan dan Perikanan RI melalui Loka PSPL Sorong memberikan bantuan peralatan dan bahan untuk kegiatan kelompok konservasi penyu di Kampung Wau Distrik Abun Tambrauw pada Bulan November 2018.  Bantuan yang diberikan antara lain Motor Roda Tiga merk Viar 1 bh, tenaga solar cell 4 buah, tenda jadi 2 buah, Teropong, GPS dan peralatan relokasi lainnya.  Pemberian peralatan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat yang peduli konservasi di Taman Pesisir Jeen Womom.  Ketua Kelompok ini Meki Jokson berterimakasih atas bantuan ini dan turut hadir dalam penyerahan simbolis di kantor Loka PSPL di Km 10 kota Sorong.  S
aat ini bantuan tersebut sudah berada di Kampung Wau untuk digunakan sebesarnya bagi kegiatan konservasi melindungi penyu belimbing dan habitatnya (HF)

Kearifan Lokal masyarakat Pesisir Abun: Sasi Pesisir Weyos




Pantai Weyos merupakan salah satu segmen pantai dalam kawasan Taman Pesisir Jeen Womom.  Pantai Weyos dengan ukuran teluk yang kecil yang terbentuk dan terhalang oleh hempasan ombak besar, dan karenanya terumbu karang di daerah ini relatif baik dibanding di area lain dalam kawasan Taman Pesisir Jeen Womom.   laut di depan pantai Weyos kaya akan udang lobsternya  sedangkan daerah darat banya terdapat rusa liar dan babi hutan yang sering di buru oleh masyarakat.  Pantai Weyos masuk dalam Zona lainnya  Sub zona Perlindungan terumbu karang.  sedangkan kawasan daratnya masuk dalam subzona rehabelitasi vegetasi pantai. Di darat banyak terdapat rusa dan kawanan burung cendrawasih yang bermain.  terdapat juga mata air tawar, dahulu tempat ini merupakan tempat berteduh masyarakat dari hempasan ombak dalam perjalanannya menuju Sausapor atau Kampung Wau. Namun akhir-akhir ini banyak perburuan liar tanpa izin yang merugikan pemilik ulayat setempat (Marga Sundoy) sehingga dari pemilik ulayat melakukan Upacara Sasi segala jenis hewan dalam areal Weyos  pada bulan Desember 2018.  Sasi dimaksudkan untuk mencegah oranglain mengambil segala hewan dalam Weyos, dan membiarkan hewan dan tumbuhannya terrehabilitasi secara alami.  Hal ini harus kita apresiasi karena turut menjaga kelestarian satwa dalam kawasan taman Pesisir (HF)

Kangkung Laut (Ipomea sp) Ganggu Aktivitas Peneluran Penyu

Taman Pesisir Jeen Womom merupakan rumah bagi penyu belimbing bertelur.  dengan panjang zona inti sekitar 24 Km,  pantai ini merupakan pantai peneluran penyu belimbing terbesar di Pasifik Barat.  dari hasil pemantauan di lapangan diketahui saat ini kangkung laut (Ipomea sp) telah  menutupi sebagian besar permukaan gisik (pasir) tempat penyu menggali sarangnya.  Hal ini menyebabkan ruang kosong bagi penyu bertelur semakin kecil.  Dari hasil evaluasi telur penyu yang yang dilakukan di pantai diketahui  bahwa akar kangkung pantai telah menyebabkan kerusakan telur penyu sehingga banyak sarang penyu yang gagal menetas.  Pasir pantai yang ditutupi oleh  kangkung  pantai mempengaruhi suhu pasir dalam lamanya penetasan.  Tukik yang baru menetaspun terhalang akibat kangkung pantai yang begitu rimbun di pantai.  sehingga perlu dilakukan pengendalian terhadap kangkung pantai.  Salah satu cara pengendaliannya adalah dengan memangkasnya namun hal ini tidak efektif karena akan dengan mudah tumbuh kembali,  cara kedua adalah dengan penyemprotan menggunakan bahan herbisida,  dengan cara ini lebih mudah mengendalikan, kangkung pantai yang kena semprotan akan layu dan mati hingga ke akarnya.  Namun demikian belum diketahui dampak penggunaan herbisida yang disemprotkan terhadap telur penyu yang ditetaskan.  Namun disisi lain penggunaan  herbisida telah banyak mengurangi kangkung pantai yang menutupi permukaan pantai (HF). 

Senin, 05 Maret 2018

Menyelamatkan Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea /olive ridley turtle) di Utara Kepala Burung Pulau Papua

Siang  itu Udi  Patroller WWF ID yang bertugas melakukan patroli di pantai Jeen Syuab Taman Pesisir Jeen Womom  hendak melakukan patroli di pantai dalam perjalanannya menuju Pos Pengawasan ia secara tidak sengaja menemukan seekor induk penyu lekang yang bertelur siang hari (sektor 1). hal ini sangat tidak lazim seekor induk penyu bertelur pada siang hari.  Kebetulan Udi membawa kamera di Sakunya sehingga ia pun memotret kejadian langka itu.  Ia tahu bahwa setelah bertelur penyu tersebut langsung pergi namun telur-telurnya pasti akan terpredasi karena jarak telurnya yang dangkal dan mudah digali oleh hewan lain sehingga ia pun berinisiatif merelokasi telur tersebut ke lokasi yang aman yaitu didalam hatchery di dekat Pos Monitoring.  Jumlah telur yang berhasil diselamatkan berjumlah 160 butir.  Penyu lekang tercatat sebagai penyu yang dilindungi di indonesia dengan status IUCN adalah rentan kepunahan.  Semoga kelak telur terebut dapat menetas dan menjadi penyu yang dewasa (HF)  


Kamis, 22 Februari 2018

Melihat Penyu Bertelur Sambil Melihat Kuskus Pohon di Taman Pesisir Jeen Womom Tambrauw

Pantai Jeen Syuab merupakan salah satu segmen pantai di Taman Pesisir Jeen Womom.  Sore hari sekitar jam 5 Sore, Tim Monitoring dari WWF ID menemukan Kuskus Pohon (Phalanger gymnotis)  Kuskus jenis ini banyak dijumpai di hutan Taman Pesisir Jeen Womom.  Kuskus yang ditemukan saat itu sedang menggendong anaknya yang masih kecil yang diletakkan dalam kantung didepan perutnya.  Keberadaan Kuskus dalam kawasan menambah daya tarik tersendiri dalam kawasan. apalagi saat ini status dari Kuskus adalah terancam karena menjadi target buruan masyarakat.

Sah! Gubernur Papua Barat Keluarkan PERGUB UPTD TP Jeen Womom

Penantian yang ditunggu Pemerintah Kabupaten Tambrauw terjawab sudah, setelah ditetapkan Menteri  menjadi Taman Pesisir Jeen Womom pada Des...