Rabu, 27 April 2011

Predator Sarang Penyu Tertinggi di Pantai Peneluran Jamursba medi


Oleh : Hadi V. Ferdinandus (TMC WWF site Abun)
Berdasarkan hasil monitoring WWF di Tahun 2009 – 2010 telihat bahwa predator yang paling banyak merusak sarang telur Penyu Belimbing  dan sarang penyu lain  dapat di urutkan sebagai berikut :

1.       Babi  Hutan
Babi hutan yang sudah familiar dengan telur penyu adalah predator utama di Pantai peneluran Jamursba medi. Dari hasil survey Juli 2009 sampai Juli 2010 telihat Babi telah merusak hampir 90 sarang penyu belimbing. Sedangkan data bulan Juli – Agust 2010 telah merusak lebih  114 sarang penyu. Babi hutan memiliki indra penciuman yang sangat tinggi sehingga dapat mencum jauh kedalam pasir dimana terdapat telur penyu belimbing.  Berbagai upaya predator control telah diupayakan tapi belum mampu mengurangi secara significan populasi babi hutan di daerah yang juga adalah Suaka Marga Satwa

2.       Anjing
Populasi anjing liar yang berada di Pantai Jamursba medi selama ini berasal dari Kampung Sekitar (Saubeba dan Warmandi).  Masyarakat Abun memiliki mata pencaharian berburu ini menyebabkan populasi anjing cukup besar di kampung. Saat mereka berburu anjing turut serta  dan melewati pantai peneluran menyebabkan anjing memakan telur-telur di pantai.  Anjing-anjing yang sudah terbiasa memakan telur akan memilih tinggal di pesisir dibandingkan mengikut tuannya kembali ke kampung, sehingga anjing- anjing ini menjadi anjing liar.  Di bulan July- agustus  2010 anjing telah merusak 78 sarang, data juli 2009 – Juni 2010 Anjing telah merusak  lebih dari 30 sarang penyu.

3.       Biawak /Soa –soa
Populasi Biawak di Pantai Jamursba medi cukup tinggi ditandai dengan jejak- jejak yang ditemukan di sepanjang pantai.  Data Juli –Agust 2010 di pantai Jamursba medi menunjukkan lebih dari 17 sarang telah dirusak oleh biawak.  Sebagian besar sarang yang dirusak oleh biawak adalah sarang  penyu sisik semu (Lepidochelys olivacea) dan penyu hijau (Chelonia mydas), hal ini karena sarang penyu jenis ini tidak terlalu dalam (sekitar 30 -45 cm) sehingga dapat tercium oleh biawak.   Berdasarkan hasil amatan di lapangan sarang- sarang belimbing yang digali sebelumnya oleh anjing dan babi  yang masih tersisa telur akan digali kembali oleh biawak. 

Setiap predator diatas memiliki perilaku dan waktu biologi tertentu yang unik dalam melakukan predasi.  Kebanyakan predator diatas melimpah seiring dengan musim peneluran penyu di pantai Jamursba medi dan Warmon. 

Rabu, 20 April 2011

Tentang Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea)



Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea)

Penyu belimbing  disebut Leatherback dalam bahasa inggris. Oleh Guillaume  Rondelet (ahli Fisika dan biology Perancis yang memperkenalkan penyu belimbing ke ilmu pengetahuan dunia  tahun 1554) menyebut penyu belimbing dengan sebutan "cariacean", yang bahasa latin untuk "leathery".  Penyu belimbing merupakan penyu laut terbesar di dunia dan reptil terbesar yang masih hidup. 
Klasifikasi Penyu belimbing
Phylum                 :  Chordatan lebih
Sub Phylum        : Chordata
Class                      : Reptilia
Ordo                      : Testudinata
Famili                    : Dermochelidae
Spesies                 : Coriacea

Karapas penyu ini lunak dan tidak dijumpai sisik tertutup oleh kulit yang tidak dilindungi oleh lapisan epidermal,  pada karapas terdapat deretan galur yang memenjang sebanyak 7 buah sedangkan pada pada plastronnya sebanyak 5 buah galur.
Bentuk morfologi penyu jantan dan betina hampir sama kecuali bentuk ekor pada penyu jantan lebih besar dan lebih panjang plastronnya terdapat cekungan  kedalam (Pritchart, 1971) berat tubuh penyu belimbing dapat mencapai 1 ton, dengan rata-rata  300-600 kg dengan panjang karapas mencapai 215cm

Migrasi
Pola migrasi Penyu belimbing di ketahui dengan  Cara  Teknik Radio Telemetry bertujuan untuk mengetahui pergerakan penyu belimbing  pada periode bertelur sampai migrasi ke daerah makan dan kawin (Chan, 1989).  Penyu belimbing sebelum bertelur diketahui bermigrasi sampai 30-40 km lepas pantai, mereka akan berdiam diperairan tersebut, menyelam secara teratur ke laut dalam kemudian beberapa hari lagi kembali ke pantai untuk bertelur.  Selama periode ini mereka menempuh jarak 140 km bergantung pada kondisi arus (cahan and liew, 1996)

Berdasarkan hasil penginderaa sateliti bulan Juli 2003 di pantai Jamursba-Medi dan Warmon pada februari 2005 diketahui perjalanan penyu belimbing mulai dari Hawai-USA dan juga menuju pantai utara Filipina, lepas pantai korea selatan, Korea Utara, perairan selatan PNG dan juga menyebar ke perairan Sulawesi, Perairan Teluk Cendrawasih dan Kepulauan Kei.  Data yang diperoleh dari 9 transmiter dari 10 yang dipasang pada penyu betina yang bertelur di Jamursba medi diketahui bahwa kebanyakan penyu  kembali paling kurang sekali ke Jamursba Medi  atau pantai sekitar untuk bertelur.  Setelah musim peneluran berakhir semua penyu bermigrasi kearah utara Samudera pasifik .  Biasanya Penyu belimbing akan kembali untuk melakukan aktifitas bertelur 7-8 kali.

Proses peneluran

Pada musim peneluran induk betina akan meletakkan 1-10 sarang dengan kisaran 50-100 telur dengan berat kira-kira 77 gram. penyu yang telah bertelur di pantai akan bertelur kembali setelah 7-9 hari selama periode musim bertelur. sekitar 1,5 - 2 jam dibutuhkan untuk proses peneluran.  dan setalah selesai musim bertelur akan kemabali 2- 7 tahun kemudian untuk bertelur kembali, biasanya 2-4 tahun.
Hal yang unik dari penyu belimbing yaitu menghasilkan telur abnormal  (tidak mengandung kuning telur /yolkless egg) 10-40 butir setiap sarang, Selain menghasilkan telur yang normal.  kedalaman sarang  40-90 cm.

Faktor lingkunngan
Suhu  telur
Berdasarkan hasil pengukuran suhu pada sarang penyu belimbing adalah 290 C .  suhu selama masa inkubasi telur sangat menentukan jenis kelamin  dari penyu belimbing, lamanya masa inkubasi  telur penyu  adalah 60-75 hari,  penentuan jenis kelamin t erjadi  pertengahan  masa inkubasi yaitu antara hari ke 30.  Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan embrio berlangsung antara 25-34 0C.  pada suhu lebih dari 280C biasanya akan tetaskan lebih banyak penyu betina, sedangkan suhu dibawah 28 0C biasanya akan ditetaskan tukik jantan.
Pengukuran suhu sarang pada kedalaman 75 cm tekstur pasir dapat mempengaruhi penetasan telur tekstur pasir yang halus dan padat dan berukuran halus biasanya membantu dalam proses penetasan karena mampu menympan potensial air walu lambat menyerap.

 Habitat  Persarangan
Persarang Penyu belimbing kharakteristik  pantainya yaitu  dengan perairan   pantai yang terbuka ke arah samudera dengan latar belakang  semak belukar atau rerumputan, hasil pengamatan menunjukkan bahwa sarang telur penyu  belimbing terletak pada jarak sekitar 20- 40 meter batas pasang air laut. 
Spesies ini menghabiskan sebagian besar hidupnya di lautan terbuka hanya muncul ke daratan pada saat bertelur.   Tempat peneluran penyu belimbing umumnya berpasir halus hingga sedang namun tidak keras dan mudah untuk digali, dengan latar belakang hutan pantai yang lebat merupakan pilihan bagi penyu ini.
Perkembang biakan
Penyu belimbing betina dapat  meletakkan telur   1-10 sarang per musim (rata-rata 7 ), Seekor jantan mampu mengawini lebih dari 3 penyu belimbing betina,  setiap kali sebanyak 60 sampai 129 telur.. Anehnya, sekitar setengah dari telur di setiap sarang sangat kecil untuk dapat berkembang dengan baik, atau tidak memiliki kuning telur (abnormal). Penyu belimbing bertelur setiap dua atau tiga tahun dengan masa inkubasi sekitar 60 hari.
Makanan
Penyu belimbing berukuran besar sangat luar biasa, karena hanya makan makanan rendah energi dan rendah protein dari mahluk-mahluk lunak seperti ubur-ubur, cumi-cumi dan tunicates (invertebrata seperti ubur-ubur laut).


Distribusi dan Populasi



Pantai Baturumah (Jamursba medi)








Penyu belimbing tersebar merata di perairan tropis dan perairan dingin di sub artic. Sering nampak di perairan inggris dan Norwegia. areanya jauh sampai bagian selatan Argentina dan  ujung Afrika Selatan. Terkadang penyu ini berenang dari Samudera Hindia  ke Atlantik dan juga sebaliknya.  ini dilakukan nya untuk kawin diantara populasi yang berbeda dan mungkin mengapa disana terdapat sedikit perbedaan genetik diantara penyu belimbing di dunia.  Penyu belimbing tersebar merata di Samudera  Hindia  dan samudera Pasifik dan secara periode berakhir di Tasmania dan Selandia Baru.
Koloni peneluran terbesar di Amerika selatan, sepanjang pesisir French Guiana, lebih dari 7000 individu betina meletakkan telur terdapat 50 000 sarang disana pada 1988 dan lagi 1992. beberapa tahun terakhir ini terjadi banyak perubahan dan  penurunan jumlah.   Koloni besar lain di Gabon Afrika Barat dimana terdapat 4300 individu betina bersarang di tahun 1999-2000 di musim peneluran.  Koloni besar lainnya di Pasifik yaitu Pantai peneluran Parque Marino Las Baulas di Guanaste Costa Rica.  Antara 59  sampai 435 penyu belimbing  bersarang disana setiap tahun tergantung siklus EL Nino dan la Nina di Samudea Pasifik.  Koloni lain terdapat di Papua New guena,  disana sekitar 100- 200 penyu belimbing  bertelur bertelur sepanjang tahun. Koloni yang terbesar di Pasifik terdapat di  kepala burung Pulau Papua (Indonesia)  tepatnya di   Jamursba medi, setiap tahun 400 - 800 individu betina bertelur di pantai ini Hitipeuw, et al (2007).  Penyu belimbing adalah hewan pelagic utama di laut dan melakukan migrasi dengan jarak tempuh yang  sangat  jauh dari tempat bertelur ke daerah mencari makan,  sehingga tentu hampir ditemukan disemua perairan di dunia. (Hadi Fedinandus)


Sah! Gubernur Papua Barat Keluarkan PERGUB UPTD TP Jeen Womom

Penantian yang ditunggu Pemerintah Kabupaten Tambrauw terjawab sudah, setelah ditetapkan Menteri  menjadi Taman Pesisir Jeen Womom pada Des...