Kamis, 17 November 2011

Keberlanjutan Konservasi Penyu Belimbing di Kabupaten Tambrauw Papua Barat

Penyu Belimbing merupakan salah satu reptil terbesar di dunia dan keberadaannya sudah sangat terancam sehingga masuk dalam daftar CITES sebagai  hewan yang hampir punah jika tidak dilindungi.  Pantai Jamursba medi dan Warmon merupakan tempat peneluran terbesar di pasifik yang berada di kepala burung pulau Papua, Kabupaten Tambrauw Papua Barat. Keberadaan LSM konservasi seperti WWF Indonesia  telah mengubah kesadaran masyarakat tentang pentingnya penyu ini.  
Namun demikian faktor ekonomi menyangkut kesejahteraan masyarakat lokal menjadi alasan utama seringkali timbulnya permasalahan antara masayarakat pemilik hak ulayat dengan pihak LSM konservasi itu sendiri.  
keuntungan dari kehadiran konservasi telah banyak memberikan kontribusi kepada masyarakat lokal sendiri, setiap tahun lebih dari Rp 200juta diberikan kepada masyarakat lokal yang dibayarkan dengan mempekerjakan mereka sebagai tenaga monitoring, ada sekitar 22 tenaga monitoring lokal yang dipekerjakan, beasiswa kepada anak-anak sekolah di tiga kampung yang melanjutkan pendidikan di jenjang SLTP hingga perguruan tinggi.  sampai sumbangan-sumbangan yang tak terduga yang datangnya dari masyarakat.  permintaan-permintaan  dana yang melebihi kemampuan suatu lembaga seringkali menjadi alasan konflik antara masyarakat dan LSM.  tindakan-tindakan pemerasan, pemalangan, ancaman dan pengrusakan seringkali dirasakan oleh LSM di Pantai Jamursba medi. ketidakjelasan pemilik hak ulayat di Pantai Warmon  menambah ketidaknyamanan dalam kegiatan monitoring di pantai.  Kegiatan konservasi penyu oleh LSM dianggap  masyarakat seperti perusahaan besar yang mengambil sesuatu kemudian di jual dan digunakan sendiri, pemahaman ini seringkali menyebabkan tuntutan-tuntutan yang tidak masuk akal yang harus di penuhi.  sementara LSM harus menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka berdasarkan rencana yang telah disusun sebelumnya, yang tentunya menentukan pendanaan mereka. 
Porsi kegiatan sudah lebih banyak menyelesaikan masalah dengan masyarakat dibandingkan kegiatan konservasi itu sendiri merupakan suatu hambatan yang sangat serius di Pantai Jamursba medi.  Memberikan kepercayaan kepada masyarakat lokal untuk mengelola alamnya sendiri merupakan solusi terbaik yang harus dilakukan ke depan.  Upaya peningkatan kapasitas masyarakat lokal harus dimulai dari sekarang.  
WWF Indonesia melalui Project Leader Kantor Sorong akan menginisiasi penguatan kapasitas masyarakat lokal dalam pengelolaan pantai Jamursba medi. langkah awal dari kegiatan ini adalah pembentukkan lembaga lokal yang berasal dari aspirasi masyarakat.  Proses pendampingan dalam upaya peningkatan kapasitas masyarakat tentu terus dilakukan sampai mereka mampu melakukannya sendiri.  Dengan terpilihnya  Bupati Kabupaten Tambrauw yang definitif membawa angin segar harapan  pengelolaan konservasi penyu belimbing langsung dibawah pemerintah daerah melalui perangkat kerjanya. Tentu pada akhirnya pemerintahlah yang akan membiayai kegiatan konservasi penyu belimbing yang adalah asset dunia yang ada di Tambrauw.  Semoga (HF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sah! Gubernur Papua Barat Keluarkan PERGUB UPTD TP Jeen Womom

Penantian yang ditunggu Pemerintah Kabupaten Tambrauw terjawab sudah, setelah ditetapkan Menteri  menjadi Taman Pesisir Jeen Womom pada Des...