Kamis, 19 Januari 2012

Faktor-faktor yang Mempengaruhi pengumpulan Data di Pantai Peneluran

Dalam banyak survey sarang,  keakuratan survey dipengaruhi oleh banyak faktor.  Termasuk apakah itu survey dari udara maupun  survey darat. Komponen yang paling kristis dari dua tipe survey adalah mengimplementasikan secara wajar desainnya di lapangan secara benar dalam pengambilan sampel di lapangan.  Pekerjaan yang benar menyediakan verifikasi dan aplikasi  koreksi yang benar dalam data akhir yang dianalisis.  Beberapa faktor yang mayoritas mempengaruhi pengumpulan data antara lain:
1.      Keakuratan surveyor :  surveyor yang salah  mengambil data  sangat mempengaruhi keakuratan survey. Oleh karenanya program survey sarang secara lengkap harus termasuk pelatihan bagi suveyor dan dalam mengambil data dengan benar  di lapangan.
2.      Jenis penyu : Beberapa penyu memamerkan perilaku bertelur yangrumit dan  banyak tanda jejak.  Contoh: penyu sisik secara umum lebih suka dekat vegetasi dan menentukan jejaknya sendiri.  Berbeda dengan , jejak penyu belimbing  secara umum menimbulkan  kerusakan di pantai sehingga mengacaukan sarang yang akan segera menetas.  Oleh karenanya  Perilaku bersarang jenis penyu perlu diperhitungkan dalam pengambilan data.
3.      Kepadatan sarang: pantai peneluran yang memiliki jumlah   kepadatan sarang yang tinggi, mungkin tidak bagus untuk calon yang menggunakan survey udara.  Jumlah jejak yang kecil, sering tumpang tindih dengan yang lain, hal ini  membuat sangat sulit, sehingga tidak mungkin melihat keakuratannya dari udara. Survey udara sangat cocok untuk pantai dengan level aktivitas bersarangnya sedang,  kecuali kalau helicopter tersedia untuk survey udara untuk pantai dengan kepadatan yang tinggi.
4.      Tipe pantai : Vairasi tipe pantai mungkin berpengaruh kepercayaan terhadap jumlah  jejak ( terutama jejak baru atau lama).  Pantai yang memiliki pasir yang bagus bercampur  pasir kasar, pasir kasar yang bercampur dengan cangkang.  Biasanya  mempengaruhi jejak fliper penyu di pasir .
5.      Waktu dalam sehari (posisi bulan) : sudut pandang matahari yang rendah di pagihari  memberikan bayangan yang dalam dibelakang jejak dan membuat penglihatan yang baik .  Pada  pertengahan pagi,   bayangan ini hilang dan jejak lebih sulit untuk dilihat.    Cuaca mendung mengurangi effek bayangan untuk melihat perbedaan tanda jejak di lapangan.   Direkomendasikan survey dilakukan bagi-pagi benar untuk mengurangi pengaruh yang ditimbulkan untuk akurasi.
6.      Angin : jejak mungkin dapat terhapus oleh cuaca atau tergantung intensitas angin, durasi, dan bentuknya. Kelembapan pasir yang sedang , berpengaruh pada angin untuk beberapa derajat  dan menyebabkan pasir lebih terlihat jelas dibandingkan pasir yang kering. 
7.      Hujan :  jatuhnya hujan menyebabkan hilangnya jejak dan mengacaukan identifikasi jejak, secara umum masih mungkin dilihat setelah hujan yang sedang.  Tetapi jika hujan deras maka mungkin melenyapkan jejaknya.
8.      Aktivitas manusia: aktivitas manusia dapat mengaburkan jejak, bekas tubuh dan tanda sarang lainnya.  Oleh karenanya perlu diketahui level aktivitas manusia di pantai (HF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sah! Gubernur Papua Barat Keluarkan PERGUB UPTD TP Jeen Womom

Penantian yang ditunggu Pemerintah Kabupaten Tambrauw terjawab sudah, setelah ditetapkan Menteri  menjadi Taman Pesisir Jeen Womom pada Des...