Rabu, 06 Juli 2011

Masyarakat Sekitar pantai Peneluran Jamursba medi Kampung Saubeba dan Warmandi menolak kegiatan PITTAG, Metal Tag, dan Penimbangan, pengambilan Sampel kulit Penyu Belimbing

Di Awal musim Peneluran penyu belimbing di Jamursba medi, kegiatan monitoring terkendala oleh pelarangan pemasangan PITTAg, pengambilan sampel kulit dan metal Tag serta penimbangan penyu oleh masyarakat.  Masyarakat berpikir bahwa dengan pemasangan PITTag  (istilah setempat "penen") menyebabkan selama ini penyu belimbing berkurang, akibat rasa sakit yang ditimbulkan oleh memasukkan chip ke dalam tubuh penyu. Masyarakat berapriori bahwa kegiatan inilah yang menyebabkan penyu berkurang, sebab selama tahun-tahun sebelum kegiatan ini penyu bertumpuk di pantai untuk bertelur, masyarakat setempat dan sekitar dengan bebas mengambil telur berkarung-karung jika musim peneluran tiba. tapi apakah karena kegiatan ini?   Memang dalam kegiatan PITTAG  untuk memasukkan chip melalui injeksi ke tubuh penyu ada sedikit darah yang keluar dalam kegiatan tersebut. namun apakah dengan pemasangan Chip tersebut penyu tidak  bertelur kembali ? hal ini yang perlu diketahui dan dijelaskan kepada masyarakat.

Kegiatan penandaan penyu melalui Pittag dan metal tag bukan saja dilakukan di pantai Jamursba medi namun juga dilakukan di berbagai tempat peneluran di dunia seperti pantai Trinidad (America), California, Papua New guiene. Malaysia dan lainnya. Dan  semua penyu yang di tandai dengan PITTAG di pantai-pantai tersebut, kembali bertelur ke pantai yang sama.  Hasil monitoring malam sejak 2004- sekaranng oleh WWF  - Unipa di Jamursba medi dan Warmon terlihat bahwa penyu yang telah ditandai dengan PITTAG  kembali bertelur di pantai  Jamursba medi. Jumlah ini dari tahun ke tahun menunjukkan angka peningkatan ( datanya lengkap),  lalu hal apa yang membuat sehingga terjadi  pengurangan?   Deketahui penyu belimbing adalah hewan dengan tingkat mingrasi yang sangat luas sehingga tentunya peluang tertangkap oleh pukat/ pancing oleh kapal-kapal nelayan di perairan pasifik  maupun diperairan laut lain sangat besar, Informasi yangn di dapat dari lembaga-lembaga konservasi penyu dunia, jumlah penyu belimbing yang tertangkap berpengaruh terhadap populasi dunia. Sehubungan dengan bertambah besarnya jumlah penduduk maka bertambah pula tingkat  konsumsi masyarakat.  jika dalam setahun 10 ekor yang tertangkap bisa dibayangkan dalam 10 tahun terakhir! tentu jumlahnya akan berkurang.  Seperti contoh adat di Kepulauan Key yang memiliki kebiasaan untuk memburu dan memakan daging penyu belimbing, sesuatu yang tidak bisa kita hindari..  tentunya hal ini akan mengurangi populasi penyu belimbing yan bertelur di Pantai Jamursba medi.  ditambah lagi  penyu yang mati akibat pencemaran sampah plastik maupun tumpahan minyak.


   Puncak Pelarangan pada bulan Mei 2011 dan selanjutnya memasuki June 2011 Oleh UNIPA melalui Pak Riki T. memberi penjelasan kepada pemilik hak Ulayat  untuk kegiatan ini sehingga ada izin untuk melakukan kembali. hal ini diperkuat lagi dengan adanya Training bersama yang difasilitasi oleh WWF yang dihadiri oleh pemilik hak ulayat dan juga patrollerWWF pertengahan June kemarin dalam training ini juga diberikan penjelasan tentang penggunaan PITTAG, Transmiter dan sampel kulit, tujuannya dan alasannya, sehingga masyarakat peserta bisa mengerti hal ini.  dengan kita melakukan PITTAG terhadapa penyu belimbing kita bisa mendapatkan informasi tentang perkiraan ukuran populasi penyu belimbing saat ini. interval waktu peneluran individu betina, dan  tentunya urutan DNA penyu sehingga kita dapat mengetahui kelompok atau komonitas penyu disetiap pantai peneluran di dunia. tentunya akan banyak informasi penting yang berguna dalam pengelolaan dan usaha konservasi penyu belimbing.(HF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sah! Gubernur Papua Barat Keluarkan PERGUB UPTD TP Jeen Womom

Penantian yang ditunggu Pemerintah Kabupaten Tambrauw terjawab sudah, setelah ditetapkan Menteri  menjadi Taman Pesisir Jeen Womom pada Des...