Kamis, 07 Juni 2012

PENYU SISIK SEMU Olive Ridley , Lepidochelys olivacea SANGAT RENTAN PREDASI DI PANTAI JAMURSBA MEDI


 Ukuran kecil tapi ancaman besar, itulah ungkapan yang sesuai untuk penyu sisik semu  Lepidochelys olivacea  di pantai Jamursba medi.  Dari induk hingga telurnya penyu ini sangat rentan sekali terhadap ancaman baik manusia maupun hewan di sepanjang pesisir pantai distrik Abun Kabupaten Tambrauw.  Mengapa demikian?  Beberapa alasan kenapa penyu ini sangat rentan predasi :
1.        Dagingnya sudah sangat familiar diperjualbelikan oleh masyarakat untuk konsumsi.
2.       Jarak telur ke permukaan pasir sangat dangkal sehingga mudah diketahui oleh predator (manusia maupun hewan).
3.       Tidak ada tindakan pelarangan maupun himbauan pembatasan  dari pemerintah tentang  jenis penyu yang  dilindungi, terutama di pesisir pantai Abun
4.       Pantai Jamursba medi hanya menonjolkan penyu belimbing, sehingga lebih fokus penyelamatan penyu belimbing dibandingkan penyu lain (Sisik semu (lekang), sisik, hijau).
Berdasarkan hasil monitoring WWF Indonesia (unpublish data)  di Jamursba medi penyu sisik semu permusim  mencapai 327 sarang .  Jumlah lebih banyak ditemukan di pantai Jamursba medi dibandingkan pantai Warmon.  Berdasarkan hasil pengamatan penulis sebagian besar sarang sisik semu terpredasi oleh predator terutama biawak (soa-soa), babi hutan, dan anjing.  Dan sebagian besar pula tidak terselamatkan jika tidak dilindungi atau direlokasi.  Sehingga dapat dikatakan produksi tukik untuk penyu sisik semu sangat rendah.  Oleh karena itu dibutuhkan perhatian yang sangat serius dari pemerintah dalam hal ini  agar penyu ini tidak punah (HF).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sah! Gubernur Papua Barat Keluarkan PERGUB UPTD TP Jeen Womom

Penantian yang ditunggu Pemerintah Kabupaten Tambrauw terjawab sudah, setelah ditetapkan Menteri  menjadi Taman Pesisir Jeen Womom pada Des...